Selasa, 16 Desember 2014

UNTUK SAHABAT



Teruntuk sahabat yang pernah mengenalku, yang sekarang terpisah oleh jarak dan waktu. Aku tau aku bukan manusia dengan segudang kelebihan, ataupun kebaikan. Tapi kalian tetap mau menjadi sahabatku, dikala sedih dan dikala senang.oleh karena itu, terimakasihku untuk kalian, takkan pernah kulupa segala kenangan itu

Hidup ini memang misteri, kita tak pernah menginginkan perpisahan ini, tapi keadaan memaksa kita untuk hidup di jalan masing2. Aku begitu merindukan kalian, dan terbersit harapan di hatiku jika kalian punya rasa yang sama. Aku tau masa itu takkan terulang, karena kita harus menjalani hidup kita masing2, aku harap kebahagiaan selalu menyertai kalian.

Untuk sahabatku risma, kau mungkin tak tau kalau aku begitu mengagumimu, kenapa? Karena sifatmu,yah.. karena sifatmu itu ,yang tidak gampang tersinggung, kamu yang sabar, kamu yang lembut, kamu yang bersifat keibuan. Masih  ingatkah kamu saat kita bangun tidur, kamu yang lebih dulu bangun pagi .Aku ingat sebelum kamu beranjak dari tempat tidur kamu sempatkan menyelimutiku lalu ke dapur untuk memasak untuk kita. Ahh,,, begitu baiknya sahabatku ini. Aku tau aku dulu sering sewot padamu dan menganggap kamu bodoh karena memilih laki2 itu, tapi tak lain karena aku menginginkan yang terbaik untukmu, dan aku tau sekarang kau telah mendapatkannya. Cinta sejati itu telah kau dapatkan, aku ikut berbahagia untukmu sahabat.

Untuk sahabatku wita , aku juga mengagumimu sahabat, karena kamu adalah pendengar yang baik, kamu selalu mau mendengar segala keluhan, curhat dan semua uneg-unegku. Kamu akan selalu setia mendengarnya bahkan sampai berjam-jam. Aku dan kamu suka bercerita, dan terkadang kita berbeda pendapat, dan kamulah yang paling sering mengalah. Maafkan sahabatmu yg sombong ini.Sekarang kamu sudah bahagia dengan cinta sejatimu. Aku ingat dulu kita sering bertanya mengenai jodoh kita, hal yang tak terduga dan berjalan indah telah kamu dapatkan duluan. Sahabatku yg manis, aku berbahagia untukmu. Semoga selalu menjadi keluarga yang sakinah.

Untuk sahabatku afni, aku lebih memilihmu menjadi adekku, dari dulu kita sangat dekat, hampir semua orang mengatakan memang kita seperti kakak beradik. Seiring waktu berlalu, kau sekarang sudah punya kawanmu sendiri, dan punya komunitas sendiri sehingga jarang meluangkan waktu untukku. Tapi aku memakluminya, karena memang keadaan yang memaksa. Adekku afni yang sangat dermawan dan cenderung boros. Entah berapa banyak uang yang telah kamu berikan untuk kakakmu ini, aku mungkin takkan bisa membalasnya lagi. Berbeda tapi sama, itulah kita. Beda selera, suku, tapi kita tetap bisa nyatu dan tersenyum bahagia kala bersama. Ada satu keinginan yang sangat aku dambakan darimu dek, yaitu aku ingin agar kamu sholat, karena aku ingin bersamamu di surgaNya, bersama sahabat2 kita yang lain, semoga Allah segera memberi hidayahNya padamu, itu doa kakak untukmu dek.

Khusus untuk sahabatku mery, aku tau aku tak lama mengenalmu, tapi aku merasa kita memiliki banyak kesamaan, sama2 manja, sama2 cengeng, sama2 sensitif dan sama2 nyebelin, hehehhe. Walau kita lebih sering menghabiskan waktu di dunia maya, tapi persahabatan ini terasa nyata bagiku. Melihatmu seperti bercermin pada diriku sendiri. Kita begitu sama. Sahabat, kemarin di hari pernikahanmu aku begitu bahagia untukmu, karena sperti kita sama2 tau, kita punya masalah yang sama, yaitu terkekang oleh kakak yang protektif. Mendengar ceritamu sekarang aku juga sedih sahabat, jangan pernah berfikir aku bahagia untuk kesedihanmu agar kita sama, aku berharap rumahtanggamu akan bahagia kedepannya. Jangan putus asa sahabat, jangan sedih, Karena Allah selalu ada untuk kita. Aku ingat dulu kamu sangat suka mendengar ayat suci Al-Qur’an lewat speakermu di toko, lakukan lagi seperti itu kawan, karena dapat menenangkan hatimu, aku bisa rasakan pahit yang kau rasakan sahabat, entah itu sama dengan apa yang kurasa saat ini. Taukah kamu aku juga sekarang sedang giat mengobati hati yang terlanjur terluka. Pahit. Kita sama sahabat, jangan ngerasa sendiri. Mudah-mudahan Allah mentakdirkan kita juga bahagia bersama. amin

Senin, 24 November 2014

cerita kita



Gelak tawa dalam kesedihan
Air mata dalam kebahagiaan
Suka dan duka dalam kehidupan
Menghiasi hidup penuh perjuangan

Dalam bingkai kehidupan dunia
Yang seperti fatamorgana
Asa, cita dan cinta
Berpadu dalam rangkaian kata penuh makna

Beragam cerita tercipta
Sedih , bahagia dan kecewa
Tak ada yang sempurna
Manusia dalam cerita nyata dan sandiwara

Si miskin sedih dan berduka
Si kaya tersenyum bahagia
Seperti itu gambaran mereka
Apakah begitu hakikatnya?

Bukan karena miskin lantas berduka
Bukan karena kaya lantas bahagia
Tapi cinta dalam jiwa kita
Membuat semua indah dan bermakna


Allah menguji iman kita
Sedalam mana cinta kita padaNya
Tersakiti , menyakiti, bahagia dan sengsara
Itu adalah ujianNya

Ancaman neraka dan janji surga
Tak lantas membuat manusia bertakwa
Mana akal mana logika?
Alam semesta tercipta bukan karena kebetulan semata

Tapi yang hatinya terkunci tak menyadarinya
Meski ribuan nasehat diberikan padanya
Apakah kita salah satunya?
Fikirkan lah wahai diri yang hina

oleh : Zuriatil Ahda









Minggu, 23 November 2014

JANGAN PUTUS ASA



Takkan habis Tanya dalam hati, ketika kegundahan itu datang menghampiri. Pertanyaan – pertanyaan yang selalu sama mengenai hidup ini. Sebuah tabir kehidupan yang ku coba mengerti dan pahami. Terlalu samar untuk ku lihat, terlalu halus untuk ku raba, terlalu kabur untuk ku baca. Jalan hidupku seperti sebuah tanda Tanya yang entah sampai kapan akan kutemukan jawabannya. Jenuh. Kadang itu yang meraja di dada. Kadang ingin akhiri semua , menjawab sekenanya, tapi nurani masih bicara untuk tidak melakukannya.

Seperti pohon yang kering , burungpun enggan untuk bertengger di atasnya, berharap aku punya daun untuk mereka berteduh dan paling tidak sama dengan pohon lainnya. Paling tidak sama. Paling tidak sama. Itulah yang ada difikiranku. Aku ingin seperti mereka. Seperti pohon lainnya yang sering disinggahi oleh burung2 yg cantik jelita.

Aku merasa putus asa, aku berfikir hidupku tak berguna, lebih baik aku tumbang saja. Aku sedih dan kecewa, dengan satu pertanyaan di kepala, mengapa , mengapa dan mengapa. Mengapa aku tidak seperti mereka? Mengapa aku berbeda?

Allah sepertinya mengerti aku sedang gundah gulana, dia berikan aku seekor burung indah yang membuat sangkarnya di dahanku dan bertelur disana, aku mulai bahagia, aku tidak kesepian lagi, aku terhibur dengan suara cicitan bayi burung yang baru menetas, aku begitu bahagia dan merasa hidupku berguna. Tapi itu tidak berlangsung lama, ketika anak2 burung itu mulai bisa terbang perlahan mereka mulai meninggalkanku, mencari pohon sendiri yang menurut mereka lebih indah dan nyaman.

Aku kesepian lagi, kali ini lebih menyakitkan, aku mulai mengutuk takdir,mengapa semua terjadi padaku?? Di tengah kegundahan hati itu aku mulai putus asa, daun ku yang dulu ada mulai gugur perlahan karena kesedihanku. Ini sungguh tidak adil. Di tengah kesedihanku aku melihat ada seseorang memperhatikanku, dia membawa perkakas2, aku fikir dia akan menebangku, bodo amat, aku sudah tak perduli , lebih baik dia menebangku. Lalu dia mulai memanjat dahanku perlahan, tunggu dulu, bukankah kau bisa menebangku tanpa menaikiku??? Dia tak menjawab, ditangannya ada tali temali aku tidak tahu persis apa itu. Tapi aku biarkan saja, aku sudah putus asa, aku biarkan dia menaiki dahanku di saat aku tidur siang.

Malam hari aku terbangun, aku terkejut melihat manusia banyak sekali di bawahku, sedang apa mereka?? Mereka memandangku dengan penuh kekaguman, aku tidak mengerti, aku Cuma pohon kering yang tak bernilai sama sekali. Kemudian aku mulai melihat diri sendiri, dahan ku bersinar, dihiasi lampu kelap kelip yang cantik, rupanya siang tadi seseorang sedang menghiasku, dan dia sekarang sedang bernyanyi dibawahku, ternyata dia menjadikanku indah untuk dia mengamen di bawahnya, dan sekarang aku tak pernah kesepian lagi.

Selalu ada hikmah dibalik semua cerita hidup kita, jangan putus asa dan mengutuk takdir, karena semua akan indah pada saatnya, karena Allah adalah sebaik-baik perencana.

Sabtu, 22 November 2014

ALLAH, JANGAN TINGGALKAN HAMBA



Tak sepantasnya aku mengeluh
Ketika begitu banyak nikmat yg ku rengkuh
Dari siapa lagi kalau bukan dariMu
Tapi tak pernah kusadari itu

Tak terpikir oleh otak ku
Tapi terasa oleh hatiku
Ketika semua terlihat sempurna
Tapi gelisah tetap meraja

Ketika jiwa terasa hampa
Entah karena apa dan mengapa
Kubertanya pada mereka
Tapi mereka tak bisa menjawabnya

Dalam sunyi kurangkai kata
Kulafazkan padaNya dengan terbata
Kegundahan hati yang kurasa
Kuungkapkan dengan sepenuh jiwa

Allah engkau yang kuasa
Membolak balik hati hamba
Mohon isikan kekosongan jiwa
Dengan cintaMu, dengan rahmatMu

Allah, kepada siapa lagi hamba mengadu
Sedang semua hanya milikMu
Kepada siapa hamba berteduh
Sedang seisi alam padaMu bersimpuh

Ya Allah mohon jangan tinggalkan hamba………..


oleh : Zuriatil Ahda



Rabu, 05 November 2014

BATAMKU SUDAH TAK AMAN



Ditengah hiruk pikuk kota batam
Yang dulu tenang sekarang berisik
Yang dulu lengang sekarang sempit.
Dimana2 ada bangunan
Perumahan baru bermunculan,
Mall-mall berdiri dengan centilnya menawarkan belanjaan

Batam seolah menjadi kota metropolitan,
Gadis-gadis sudah tak memperdulikan penampilan sopan,
Lebih peduli dengan fesyen agar tak terlihat kampungan.
Kemana-mana berdandan.

Terlihat pemuda berkeliaran seperti kurang kerjaan
Nongkrong sampai larut malam sambil memandangi gadis –gadis yang pulang  kerja tengah malam
Lalu dengan siulan menawarkan perkenalan
Siapa tau bisa mengajak mereka pacaran,
Agar diri yang pengangguran masih bisa makan,

Batam katanya lagi musim jambret
Gimana gak musim? para pengangguran banyak yang kepepet,
Untuk memenuhi kebutuhan yg seabrek
Di tambah lagi BBM bentar lagi naek.

Batam ku sudah tak aman
Siapa yang harus kusalahkan?
Orang2nya atau pemerintahan?
Ayolah kawan perbanyak iman
Agar terwujud kembali Batam aman dan nyaman

OLEH : Zuriatil Ahda