Rabu, 27 September 2017

Pertolongan



Pertolongan 

Entah kenapa pagi tadi ingatan ku kembali pada kejadian 3 tahun lalu.kejadiannya, sore itu saya dan adik saya pergi sekedar jalan sore dengan menggunakan motor.Di jalan sebelum tujuan ada bus kota berhenti mendadak tepat didepan kami, bus itu sedang menurunkan penumpang . Kejadiannya sangat cepat ,terdengar teriakan dr supir kalo ongkos penumpang tersebut kurang seribu rupiah, namun si penumpang tak mempedulikan teriakan si supir dan tetap jalan ke arah belkang yaitu ke arah kami berada, karena emosi dan berniat mencegat si penumpang tersebut tiba2 si supir memundurkan bus dengan cepat , alhasil kami yg di belakang tertabrak , orang2 yg berada di sekitar dan melihat kejadian tersebutpun berteriak barulah si supir sadar dia sudah menabrak kami di belakang. Motor saya rusak bagian depan, Alhamdulillah saya dan adik saya hanya lecet2 di kaki dan tangan.
Ketika org berkumpul sang supir menghampiri  kami dan berkata , kenapa kalian tidak mundur juga waktu saya mundur? What??? Di pikiran saya “ ini motor pak, klo mundurin gak bisa kayak mobil tinggal injak gas “ sambil meringis kesakitan
Orang2 yg berkumpul sudah menyarankan sang supir untuk membawa kami ke klinik tapi dia malah sibuk mencari2 penumpang yg baru diturunkannya tersebut sambil menggerutu “ mana cewek tadi ? ini semua gara2 dia “
Adik saya sudah menangis tersedu2 karena shock dan karena perih di kaki nya yg luka, lalu si supir mulai menghampiri kami dan menanyakan apa yg luka, sambil melihat-lihat dia berkata ke kami ini lukanya dikit , tidak apa apa, alamat kalian dimana? Nanti saya datang kerumah “katanya .Saya pun memberikan alamat lengkap kami dan dia berjanji akan datang besoknya karena dia harus mengantarkan penumpang yg masih ada di bus.
Adik  saya masih menangis , kami masih duduk di kelilingi orang2 yg melihat kejadian.Diantara orang yg berkumpul ada seorang wanita mungkin berumur 35 thn menghampiri dan menyarankan ke kami untuk tidak langsung pulang tapi ke bidan dulu untuk mengobati luka2 agar tidak infeksi dan untuk memulihkan mental kami, awalnya saya menolak tapi dia bersikeras sambil berkata “ kalian baru jatuh , paling gak pulihkan dulu , istirahat sebentar “ katanya .karena melihat adik saya masih shock saya pun mengiyakan , dia membawa kami ke sebuah rumah tempat praktek seorang bidan kampong , di sana luka kami di bersihkan dan di beri obat untuk mencegah infeksi , di sela pengobatan wanita tadi pun berbisik ke saya “ sebentar ya ,saya tinggal dulu “ saya pun mengangguk . Dalam hati saya mulai cemas , karena saya pikir kami Cuma istirahat tapi malah di obati dan di beri obat segala oleh dokternya ,kondisinya saya tidak membawa uang banyak  mungkin hanya 20 ribuan dan tidak membawa hp ,di pikiran saya , bagaimana ini???
Setelah di beri obat kami masih istirahat , dan wanita tadi pun muncul dengan membawa minuman dan memberikannya  ke kami sambil tersenyum, kemudian dia menghampiri bidan dan menanyakan biayanya , saya tak begitu mendengar jelas jumlahnya, yg saya lihat dia mengulurkan sejumlah uang pada bidan tersebut. Saat itu saya takjub, hanya melongo melihatnya menghampiri saya sambil mengatakan “ gimana ? sudah mendingan ? saya hanya mengangguk “ lalu dia pun mengantarkan kami ke depan . sebelum pulang saya menanyakan alamat wanita itu untuk nanti saya bisa ganti biaya berobat kami, tapi dia bilang tidak usah ,saya ngotot dan ingin tau rumahnya dmn dia tetap bersikeras “tidak usah tidak apa” saya masih ingat senyumnya sebelum kami pulang dan berpesan untuk hati2 di jalan. Saya hanya bisa mengatakan terimakasih bu.
Dalam kejadian itu yg paling saya ingat adalah kebaikan wanita itu, saya menanamkan di pikiran saya saya harus ingat wanita itu, saya harus mendoakannya , dan saya masih ingat dia wanita yg menolong saya dan adik saya , fisik nya jauh dari kata sempurna  , saya sempat memperhatikan ada cacat di bagian wajahnya , tapi tak mengurangi manis senyum tulusnya  untuk kami. Takjub masih saya rasakan jika ingat kejadian itu , tak ingat lagi betapa arogannya si supir bus yg tak peduli dgn keadaan kami waktu itu, saya hanya ingat sosok wanita yg begitu sempurna hati nya untuk menolong kami yg tak dia kenal sama sekali . Semoga umur panjang , rezki berlimpah dan barokah untuk Nya . terimakasih ya Allah pelajaran berharga untuk kami yg masih sering enggan menolong sesama bahkan yg kami kenal sendiri kami enggan.